Harga Tiket Masuk Gunung Papandayan Mahal, Ribuan Wisatawan Mengeluh dan Kecewa

Dikelola Pihak Swasta, Tiket Gunung Papandayan Garut dinilai Terlalu Mahal, P.T Asri Indah Lestari selaku pengelola taman wisata alam Gunung Papandayan telah menaikkan tarif masuk TWA sejak 15 Juni 2016. Banyak pihak yang kecewa dan menyesalkan harga tarif baru yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan Harga Tiket Masuk Gunung Papandayan ketika masih dikelola BKSDA.

Sejumlah pengunjung kawasan wisata Gunung Papandayan mengeluh akibat mahalnya tiket masuk. Tarif mahal tersebut dipatok mahal setelah kawasan wisata tersebut dikelola oleh pihak swasta.



Selain mengeluhkan mahalnya tiket masuk kawasan tersebut, pengunjung pun menilai pengelola kurang profesional. Pasalnya di sejumlah tempat sampah tampak bertebaran.  Diakuinya, wisatawan termasuk para pendaki yang datang ke Papandayan banyak yang mengeluh karena tidak ada pemberitahuan soal kenaikan tarif. Hingga akhirnya banyak pendaki yang mengurungkan niatnya kamping di Gunung Papandayan. Mereka turun kembali dan memilih mendaki Gunung Cikuray.

Meski sudah dipasang tarif mahal, menurut Daniel, pemandangan di Pondok Salada masih kurang nyaman karena banyak sampah berserakan. Bahkan, informasinya ada pendaki yang menuju Bengalau tapi diminta untuk kembali membeli tiket.

Pendaki lainnya, Muhammad Kurniawan (25) tidak mempermasalahkan soal kenaikan tarif asalkan dikelola dengan lebih baik. Jadi, setelah dikelola pihak swasta, seharusnya tidak ada lagi cerita sampah berserakan di Gunung. “Pengelola jangan hanya mengambil keuntungan dengan menaikan tarif tapi juga harus memperhatikan soal sampah, upaya menjaga lingkungan agar tetap alami,” ujar Kurniawan seperti dilansir laman Republika.co.id


Bupati Minta Retribusi Wisata Gunung Papandayan Diturunkan

Bupati Garut Rudy Gunawan meminta pengelola untuk menurunkan retribusi masuk Kawasan Wisata Alam Gunung papandayan karena dinilai terlalu memberatkan pengunjung.

"Retribusi yang ditetapkan saat ini memang terlalu mahal dan memberatkan para pengunjung," kata Bupati Garut saat menanggapi masalah keluhan wisatawan tentang tarif masuk wisata Gunung Papandayan, Rabu.

Ia menuturkan pihaknya sudah mendapat laporan masalah mahalnya tarif masuk wisata Gunung Papandayan itu. Menurut dia retribusi yang ditetapkan telah menimbulkan kekecewaan bagi pengunjung dan menyesali berkunjung ke wisata alam unggulan di Garut itu.

"Banyak pengunjung yang kecewa akibat terlalu mahalnya retribusi yang harus dibayar para wisatawan Gunung Papandayan," katanya.

Namun Pemerintah Kabupaten Garut, kata Rudy, tidak memiliki kewenangan sepenuhnya dalam pengelolaan wisata tersebut, karena berada dibawah kewenangan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Seharusnya hal ini tidak terjadi tapi sayangnya saya tak bisa interpensi," katanya.

Tarif Gunung Papandayan Mencekik Wisatawan Pendaki, Retribusi yang ditentukan pengelola Gunung Papandayan yakni untuk tarif masuk sebesar Rp. 65 ribu, kemudian tarif kemah Rp35 ribu per malam, dan tarif parkir kendaraan roda dua sampai Rp. 17 ribu.

Jangan sampai Gunung Papandayan yang merupakan salah satu aset wisata di kabupaten Garut, tidak direkomendasikan walaupun mempunyai view dan pemandangan yang cukup bagus, akan tetapi jika harganya tidak manusiawi sepertinya akan berdampak pada keputusan untuk mengunjungi tempat lainnya yang harganya lebih terjangkau.