Kesenian Lais dan Debus Garut



Jika anda pernah melihat Debus dan Lais, 2 permainan itu sangat berbahaya dan bikin bulukuduk merinding, memang jika kita melihat dengan mata kepala sendiri mungkin tidak percaya dan terheran-heran, kulit orng tidak bisa di tembus dengan benda tajam dan orang bisa naik keatas sebatang bambu dan bergelantungan diatas seutas tali namun tidak memakai bantuan alat apapun. Debus dan Lais adalah warisan seni dan budaya Garut dan kita bisa melihatnya di Desa Wisata Saung Ciburial, meski jarang lagi di mainkan dan di temukan lagi.


Kami dari HdG Team Reborn bekerjasama dengan Pak Lurah Oban sebagai pengurus Desa Wisata Saung Ciburial, agar kembali membangkitkan dan melestarikan Kesenian dan Budaya Garut kemudian kami pun mencari kepelosok Garut hingga kami kini bisa menaungi dan terus melestarikan para pelaku Seni dan Budaya  Debus dan Lais, kesenian dan Budaya yang mengandung unsur magis ini, bisa membuat kita ngilu dan dug-dug serrr jika melihatnya, tapi ada pelajaran tersendiri yang dapat kita ambil, seperti hal-hal Ghaib itu memang ada, dan semakin menambah keimanan kita bahwa semua ini tidak akan terjadi jika tidak ad izin dari ALLOH SWT, dan yang paling utama adalah apa yang di hasilkan logika maka hasilnya hanya sebatas logika, sedangkan diri dan alam ini susah untuk di logikakan dan pasti ada kekuatan yang Maha Dahsyat hingga semuanya teratur dan terbentuk sangat rapih dan indah.

Lais itu sendiri adalah Seni akrobatik yang di adopsi dari seni Kucingan dari Reog Ponorogo dan Lais itu sendiri berasal dari nama orang yang bernama Lais, beliau adalah salah seorang pemanjat kelapa dan senantiasa menolong warga, hingga sebagai penghargaan kepada Beliau, aktraksi ini di beri nama Lais, adapun alat bantu seperti bambu dengan panjang 10-13 meter dan tali sepanjang 6 meter, cara bermainnya adalah seorang laki-laki yang naik keatas bambu tanpa bantuan alat apapun yang pada ujungnya telah di ikatkan tambang dari satu bambu ke bambu lainnya dan bergelayutan diantara bambu dan diatas tambang, turun pun harus kepala di bawah dan kaki di atas.






Debus Garut, sejarahnya dimulai pada abad 13 di daerah Pameungpeuk dan di kenalkan oleh seorang yang biasa disebut Mama Ajengan, Beliau adalah seorang penyebar agama Islam hingga Beliau dan para santrinya berkumpul pada suatu malam bulan purnama dan melantunkan nyanyian yang isi liriknya di ambil dari Al-quran, juga di sertai sholawat dan pujian terhadap Nabi Muhammad SAW, dengan izin dari Alloh SWT Mama Ajengan memiliki ilmu rohani dan kebatinan hingga menjadikan Debus sebagai seni beladiri dan di jadikan jalan berdakwah  bahwa kekuatan yang Maha Besar hanya dari Alloh SWT, adapun Ayat yang di ambil adalah sebagai berikut : 

"Ibadallah rijalallah
Aqisuna liajlillah Waqunu aonana fillah Asa nabdho bifadillah
Waya aqta waya anjah Waya sadatu ya ahbab Wa antum ya solil albab Ta'ala wansuru lillahSaalnakum saalnakum Walizufa rojaonakum Walif amrin kosodnakum Pasusu azmakum lillahFata Robbi bisadati Takaqokli isarati Asatati bisarati Wa yaspu waktuna lillahMikasfil hajbi an aeni Wa raf il baeni min baeni Wa tamsil kaefi wal seni Ainuril wajhiya AllahSolatulloh hi maolana Ala man bil hudajana Wa man bilhaqi aulanaSafiil haqi indallah dan seterusnya".




Kami dari HdG Team sebagai Tour, Travel dan EO Terpercaya dan tebaik di Kabupaten Garut akan terus konsisten untuk mempromosikan dan mempublikasikan pariwisata Garut khususnya Desa Wisata Saung Ciburial

INGAT GARUT,,,!!! INGAT HDG

No comments :

Post a Comment