Tempat Wisata Situs Ciburuy Garut

Lokasi kami tidak jauh dari salah satu Tempat Wisata di Garut yang masuk kategori wisata Ziarah, walaupun tidak begitu terkenal akan tetapi Situs Ciburuy Garut merupakan salah satu lokasi yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi. 

Saat pertama kali menginjakkan kaki ke tempat ini, memang suasana Kampung Ciburuy yang merupakan salah satu desa yang termasuk kecamatan Bayongbong cukup ramai jika anda datang pada sore hari. Akan tetapi di malam hari sepi dan dibutuhkan izin kepada kuncen setempat jika ingin memasuki area wisata Ziarah Situs Ciburuy tersebut.




Saat ini Kuncen yang menjaga tempat ini usianya cukup muda, kurang lebih baru 30 tahun'an lebih, beliau merupakan pengganti Abah Ciburuy yang sudah meninggal dunia saat usianya 140 tahun. Walaupun anak bungsu akan tetapi dari mimpi dan "ilafat" yang sampai kepada mendiang Abah Ciburuy bahwa yang melanjutkan menjaga tempat ini adalah anaknya yang bungsu.

Lingkungan Alam Fisik
Situs Ciburuy yang terletak di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, merupakan situs peninggalan jaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang. Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di pulau jawa. 

Awal mula tempat ini dijadikan tempat pertarungan karena pada suatu hari Prabu Kian Santang menemukan sebuah keris dan beliau mendapat amanat untuk menancapkannya pada sebuah batu sehingga dari batu tersebut keluarlah air, lalu beliau disuruh mengikatkan keris terse but pada sorbannya lalu keris tersebut dihanyutkan hingga keris terse but berhenti.

 Di tempat keris berhenti tersebutlah Prabu Kian Santang akan mendapatkan lawannya. Pada suatu saat Prabu Kian Santang sedang mengadakan pertarungan di daer9h tersebut tetapi tidak ada satupun lawannya yang dapat mengalahkan Prabu Kian Santang, hingga pada suatu saat datanglah utusan Sayyidina Ali yaitu H. Mustafa untuk melawan Prabu Kian Santang. 

Akhirnya Prabu Kian Santang dapat dikatahkan. Setelah Prabu Kian Santang dikalahkan, H Mustafa memberikan amanat kepada beliau untuk pergi ke Tanah Suci bertemu dengan Sayidina Ali dan senjata-senjata Prabu Kian Santang ditinggalkan di Ciburuy. 

Peninggalan sejarah yang terdapat di situs Ciburuy ini antara lain keris, bende (Ionceng yang terbuat dari perunggu), kujang (senjata Prabu Siliwangi), trisula, tombak, dan tulisan jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar. Masyarakat sekitar seGara rutin mengadakan upacara pencucian keris yang dilaksanakan setiap 1 Muharam. Di kawasan situs Ciburuy juga terdapat larangan berupa pantangan dimana setiap hari jumat dan hari sabtu tidak boleh seorangpun memasuki kawasan Situs Ciburuy.
Adapun batas administrasi dari Situs Ciburuy adalah sebagai berikut:

     Utara     : Desa Bayongbong dan Desa Ciburuy
     Timur     : Desa Bayongbong
     Selatan     : Desa Cinta Nagara
     Barat     : Desa Cinta Nagara

Somber daya listrik kawasan Situs Ciburuy ini be rasa I dari PLN dengan kapasitas 450 watt dan voltase 220 volt serta distribusi yang baik. Sumber air bersih di kawasan tersebut berasal dari mata air dengan kualitas air yang jemih, rasa air yang tawar dan bau air yang normal. Tidak terdapat alat komunikasi di kawasan Situs Ciburuy ini.





Visabilitas di kawasan situs Ciburuy sedikit terhalang oleh pemukiman penduduk, namun tingkat kebisingan di kawasan tersebut tergolong rendah dan tidak terdapat rambu iklan.

Aktivitas yang bisa dilakukan di objek tersebut yaitu wisata ziarah, penelitian kebudayaan dan melihat benda-benda peninggalan sejarah. Adapun pengunjung yang datang ke kawasan Situs Ciburuy ini antara lain berasal dari Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Bogor dan Garut.

Aspek legalitas dan kebijakan masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut, begitupun pengelolaannya masih bersifat sementara di bawah pengawasan aparat setempat.

Aspek Khusus
Di kawasan tersebut belum terdapat fasilitas akomodasi, apabila pengunjung ingin bermalam dapat menginap di Pondok Wisata Kondang Sari yang terdapat di Kecamatan Bayongbong dengan jarak 5 km, sedangkan untuk rumah makan berada di Jalan Raya Bayongbong.

Aksesibilitas
Untuk mencapai situs Ciburuy dapat menggunakan berbagai jenis kendaraan baik angkutan umum maupun mobil pribadi dengan kondisi jalan relatif cukup. Namun demikian, angkutan umum dan ojeg hanya mencapai 200 - 300 m sebelum pintu masuk kawasan. Jarak kawasan dari Kabupaten Garut sejauh 12 km.

Biaya yang diperlukan untuk angkutan umum Rp. 5.000,- dan ojeg berkisar antara Rp. 10.000,- sampai Rp. 15.000,-. Waktu tempuh menuju kawasan dari Kota Garut berkisar antara 45 menit, dan waktu tempuh dari jalan akses berupa jalan tanah dapat ditempuh dalam waktu 25 menit.

Panjang jalan akses untuk rnenuju ke Situs Ciburuy ? 2 km dengan lapisan permukaan jalan berupa tanah, dan jarak Situs Ciburuy dari jalan kabupaten adalah ? 4 km dengan lapisan permukaan jalan berupa aspal. Kualitas jalan menuju kawasan dari Kabupaten Garut dalam kondisi cukup baik, sedangkan kondisi jalan akses berupa jalan tanah tergolong tidak baik atau rusak.


Pelayanan kesehatan di kecamatan ini diperoleh dari 1 buah
puskesmas utama dengan 3 orang dokter, 6 orang perawat, dan 5 orang bidan, dan 3 puskesmas pembantu 2 orang perawat. Untuk praktek dokter umum terdapat 4 buah serta 2 apotik.

Saat HdG Team mengunjungi tempat ini ditemani oleh salah satu tukang ojek bernama Agus Belegbeg yang merupakan orang asli daerah tersebut tepatnya di Dawuan, akan tetapi dia mempunyai garis keturunan juga dari Ciburuy sehingga crew kami bisa bolak balik datang kembali pada sore dan malam harinya serta ngopi bareng dengan keluarga kuncen dalam suasana cukup leluasa. 

Untuk anda yang berniat Ziarah atau ingin mengetahui informasi kapan upacara Seba di Situs Ciburuy Garut dilaksanakan bisa langsung menghubungi satu-satunya agen travel terpercaya dan berpangalam di kabupaten Garut, yaitu CV Hotel di Garut atau langsung menggali informasi dari pemandu wisata Garut yang bukan hanya menyampaikan tulisan, akan tetapi memberikan informasi dan review dari pengalaman sesungguhnya saat di lapangan baik mengenai Hotel dan Penginapan maupun berbagai Objek Wisata di Garut.

No comments :

Post a Comment