Mahalnya Wisata Garut di Libur Lebaran 2017

Libur panjang Lebaran di 2017 telah berakhir, Kabapaten Garut pun kini bisa bernafas dan terbebas dari kemacetan, namun di lebaran kali ini agak tidak biasa mungkin karena untuk pertama kalinya kawasan wisata cipanas sepi, tidak seramai tahun-tahun yang lalu, mungkin banyak sekali faktor penyebabnya selain perekonomian di 2017 ini yang semakin memburuk, juga di karenakan bertambahnya beberapa tempat wisata pemandian air panas seperti di kawasan darajat yang benar-benar sangat nyaman buat keluarga dan aman bagi balita dan anak-anak. dan juga di daerah papandayanpun kini pun ada tempat pemandian air panas.


Sebagai Kabupaten tujuan Wisata, disetiap hari libur jalan-jalan menuju tempat wisata di Garut macet, dikarenakan banyaknya parawisatawan menuju Garut dan menurut data dari dinas pariwisata Jawa Barat kini Garut menduduki posisi ke 2 seJawa Barat sebagai daerah tujuan wisata, di lihat dari jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Garut, dan pada liburan panjang kali ini pun Garut masih tetap jadi daerah tujuan wisata.

Daerah Darajat dan Papandayan cukup menyedot banyak wisatawan baik lokal ataupun luar daerah sejak beberapa tahun belakangan ini, selain pemandangan alam yang sangat memanjakan mata, ke 2 tempat ini juga menyuguhkan suasana alam pegunungan dan kesegaran udaranya menjadi daya tarik lain, bahkan di sore hari sering ada kabut, so pasti nyamankan ? segarnya udara dan dinginnya suhu pegunungan di tambah kolam dan taman air panas, sungguh kolaborasi yang pass, hingga perutpun akan cepat lapar dan akan membuat napsu makan kita bertambah.

sejak H- 5 Lebaran hingga H+ 5 jalan menuju tempat wisata darajat dan papandayan padat merayap dan di beberapa titik terjadi kemacetan. wisatawan luar dan dalam daerah pun bercampur aduk bahkan kendaraan berplat nomor B dan D sangat mendomonasi di sepanjang jalan hingga tempat parkir, Garut memang benar-benar menjadi daerah tujuan wisata. meski harganya sangat tidak manusiawi, dan tak hanya tempat wisata, mulai dari penginapan kelas motel, hotel dan resort harganya pun sangat tidak manusiawi.

Melihat dari survey yang di lakukan oleh Kio Waluyo pada saat tanggal 25 Juni 2017 lalu beliau berangkat ke beberapa tempat wisata, salah satunya di daerah pantai selatan, yaitu santolo dan sayang helang, cukup mengejutkan disana ada 3-4 kali penarikan tiket dan parkir, entah mereka itu dari dinas terkait ataupun preman, mereka mengucapkan kata-kata yang senada. "Jangan membayar jika ada pungutan lagi" namun kata-kata itu terus di ulang oleh setiap orang-orang yang meminta bayaran parkir ataupun tiket, hingga WC bilas saja di hargakan Rp 5.000 /orang. disinilah tugas kita semua, untuk sama-sama sadar wisata, baik pemerintah yang selalu sibuk dengan panggung politiknya ataupun kita yang selalu sibuk mengunjingkan orang-orang yang bersandiwara di panggung dunia.


Mungkin Garut di sebut daerah mahal kini terbukti, mulai dari tempat wisatanya seperti pantai santolo dan papandayan, yang harganya cukup tidak manusiawi, hingga harga penginapan di garut yang benar-benar sangat tidak manusiawi. hingga kami para pelaku wisata khususnya di bidang jasa tour organizer dan trip planner benar-benar merasa malu saat di tanya fasilitas hingga kenapa Garut bisa semahal itu, kami hanya bisa menelan ludah kami sendiri.


Meski kami sudah mengumpulkan bukti tentang mahalnya Garut, namun sampai detik ini kami masih tidak mengerti siapa yang bertanggung jawab dan bisa merubah kondisi ini, karena kejadian ini berulang-ulang terus menerus di setiap tahunnya, kita hanya bisa khusnudzon saja semoga semoga semuanya bisa sadar wisata dan Garut menjadi daerah yang benar-benar layak wisata.

Lokasi CV Hotel di Garut

No comments :

Post a Comment